Panderman

gunung panderman
gunung arjuno dari puncak panderman

26-27 Oktober 2013 akhirnya saya mejalankan rencana yang dari dulu belum sempat dilakukan bersama Nita untuk main bareng yang tertunda 1 tahun. dan main kali ini sama sekali tidak terencana yang serba spontanitas. biasalah namanya mahasiswa yang dianggap sok sibuk. hahaha

Jumat malam: Pulang dari kampus sekitar jam 11 malam saya mencari toko yang masih buka namun Banyak toko sudah tutup yang membuat saya bingung kemana harus berlari mencari bekal untuk besok.

Sabtu pukul lima pagi: saya berusaha membuka mata lebar-lebar mengumpulkan semua nyawakyang masih berterbangan dalam mimpi. Segera bangkit dari ranjang, mandi, packing, Mempersipkan semuanya karena kereta kami berangkat pukul tujuh pagi dari Surabaya ke Malang.

Setengah enam pagi: mencoba menelepon Nita da berharap ia tidak telat bangun dan sudah siap semuanya, namun apa daya ponselnya mati. Dan.. hantu kegagalan mulai menyelimuti.

Jam setengah tujuh pagi:  Nita mengirimkan pesan "OTW". Dengan kecepatan 80-100km/jam, kami melaju ke arah stasiun dan berharap tak ketinggalan kereta karena waktunya mepet sekali.

Jam tujuh pagi : Di stasiun saya disenyumin oleh dua orang cowok membawa carier besar. hehehe, wah kadingare ada yang tebar senyum, ya memang saya kenal salah satunya. sesaat kemudian setelah motor terparkir saya mencoba bertanya “mau kemana mas??” “Panderman.” Jawab salah seorang yang bernama mas Fardan. Dengan wajah bingung saya bertanya lagi “lho .. kok sama?” dan saya baru ngeh kalau kita bakalan pergi bareng. Haduhh.. Dan sesaat kemudian terdengar pengumuman bahwa kereta yang akan membawa kami akan berangkat. Secepatnya kami segera berlari mengerjar kereta.

Jam 11 siang:  Di stasiun kota baru Malang turun dari kereta kami segera mencari angkot. Kami harus berganti hingga dua angkot yang kemudian membawa kami ke daerah Batu, sebagai start awal pendakian.

Jam 1 siang : Kami diturunkan angkot didepan masjid yang katanya sopir angkot biasanya pendaki diturunkan disini. Karena kami tak tahu sama sekali kemana jalan berikutnya, kami bertanya penduduk sekitar dan ternyata  masih 2km lagi menuju pos perijinan yang sebenarnya masih bisa dilalui kendaraan. Duuhh.. Alhasil kami harus pemanasan, berjalan 2 km di medan naik beraspal di bawah terik matahari siang.. Hufff… males banget ngak sih.

Jam 2 siang: Akhirnya sampai juga di post perijinan. Dengan registrasi dan membayar 2500, kami sah sebagai pendaki legal Panderman. Mbah-mbah yang menjaga pos perijinan memberitahu kami tentang arah jalan, dengan hanya memgambar pada tanah yang sama sekali nggak ada skalanya, kami mengikuti petunjuk yang diberikan. Alhasil kami salah jalan. Jalan yang seharusnya belok kiri melewati sumber air, kami malah jalan terus sampai tiba di tambang batu. sekitar dua jam melewati lereng-lereng bukit, suasananya sama seperti gunung-gunung lainnya, hutan cemara dengan beberapa ilalang yang tumbuh tinggi. Di beberapa spot, kami harus berhati-hati karena tanahnya longsong. Kemudian kami tiba pada suatu daerah yang cukup datar dan agak luas. cukuplah untuk membangun sepuluh tenda yang katanya namanya latar ombo. Namun, karena takut kita salah baca peta seperti kejadian tadi, kami sedikit ragu. Apakah ini latar ombo apa bukan. Apa lagi disana dipajang tulisan latar ombo diatas anak panah kearah atas.. Lho.. latar ombonya mana??


gunung panderman
nunggu gerimis, sambil masak di latar ombo
Jam 7 malam: Ditemani senter yang nyalanya tinggal separo. Kami melanjutkan perjalanan lagi. kata pendaki lain, Medan diatas lebih sulit dari medan sebelumnya. Untung saja ini malam hari. Kan jadi nggak kelihatan kalau medannya ternyata miring banget. saya baru sadar setelah napas terasa ngos-ngosan ..

Jam 8 malam: Tiba di watu gedhe, tiga orang pendaki lain sudah membuat api unggun sekaligus mendirikan tenda disana. Namun kelompok kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan kepuncak dan mendirikan tenda disana.

Jam setengah 9 malam: Akhirnya nyampai puncak juga.. Hore..

gunung panderman
perbukitan disekitar lereng
gunung panderman
puncak panderman
gunung panderman
narsis dulu yok di watu gedhe
gunung panderman
ekspresi diri

Pagi hari di puncak panderman 

pegunungan apa ya ini yang kelihatan dari Panderman

temen-temen baru ketika perjalanan pulang

langitnya sama bukitnya bagus banget 

Hallow , kita otw turun gunung 

pemandangan dari atas seperti ini lah 

aku suka banget foto ini

ini kita semua yang kesana


saya sama Nita

hai mas Padang sama kak Ros

tebingnya menarik nih klo mau loncat

foto bareng, duh gag kerasa pencilakan sekali saya :D

spot di watu gedhe 


menunggu angkot di masjid

0 komentar:

Posting Komentar