Baru pertama kali ini, saya rasanya males banget di pantai. Boro-boro buat foto, buat jalan diatas pasirnya aja panasnya minta ampun. Lha kok panasnya seperti itu tapi asih aja penuh dengan orang.
Mungkin inilah kelebihan orang-orang pesisir utara kota Surabaya yang terbiasa panas. Tapi memang beneran, panas pake banget waktu itu kondisinya. Duh kulit saya rasanya cekit-cekit, bahkan sampe malem harinya kaki saya masih terasa dibakar. Fiiuhhh.
Tak tahu kenapa kok saya bisa kesasar dipantai ini. Inipun juga dadakan jam 5 pagi mbak ay minta tolong untuk dianterin ke gresik. Tujuan utamanya sih bukit jamur. Sampai akhirnya kita nyasar ke pantai Delegan.
Kalau bicara soal rutenya. Aduh tak bisa saya ceritakan. Karena kami masih kesasar kesana kemarin sampai masuk ke jalur provinsi arah lamongan yang panasnya minta ampun. Setelah itu kita masuk jalur entah berantah yang medanya naik turun bukit kecil yang kanan kirinya kebun mangga dan muter-muter lagi sampailah kita dipantai Delegan jam 11 siang yang pas banget buat hitamin kulit kemarin yang belum ilang.
Sebenarnya ini pantai terbuka untuk umum yang ramai dengan pejual souvenir tempatnya di ujung paling barat kota gresik dan dekat dengan berbatasan kabupaten lamongan. Pantainyapun kecil, tak seperti pantai di Bali yang pasir pantainya panjang banget. Dan sepertinya, saya ragu kalau pasir pantainya  dari wilayah tersebut. Karena tepian pantai yang saya amati ketika berangkat adalah hanyalah lumpur dan karang-karang tanpa ada pasir pantai. Saya bingung mau cerita apa lagi… karena memang gag mood banget disana. Tpi kalau ingin tahu sepeti apa pantainya. Seperti ini lah…..


jalan menuju dermaga

banyak yang berenang di laut. padahal tu airnya panas

itu kakinya apa gag kepanases ya main di pasir

ati-ati pak sopir, praunya mau nabrak bendera








gag sengaja ketemu jalan ini
ayo mbak ay narsis dulu. walau kepala dibakar



merayakan tahun baru bersama di mangruve (aku, arina, yeny)

Hallo semuanya, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2016, semoga di tahun baru ini kita menjadi lebih baik, apa yang diimpikan bisa tercapai, makin sukses selalu, Amin..Amin..Amin..
Kemana acara tahun baru temen-temen kemarin ??? Keluar kota, bakar jagung dirumah, atau malah keluar negeri?? Kalau saya sih, cukup di kosan saja, makan malem seperti biasa, tidur jam 10 dan bangun jam 12 malam karena suara mercon, barulah, nangkring diatas genteng buat nikmatin meriahnya kembang api kota Surabaya.
Tanggal 1-nya, saya main dengan arina dan yeny ke mangrove wonorejo, Surabaya. Sebenarnya bingung juga sih kalau ingin  cari tempat yang adem dan alami di Surabaya, dan terpikirlah, mangrove wonorejo. Dan benar saja, ketika kami sampai, tempat parkir sudah ruame poll dukkk. Bahkan kita antri lama banget dibawah terik matahari jam 10 pagi. Bisa dibayangkan panasnya seperti apa.
Kalau biacara soal mangrove, pasti temen-temen sudah banyak tahu kan. Sejenis  tempat konservasi tumbuhan tepi pantai untuk menahan abrasi atau pasang air laut, biasanya tanaman yang ditanam berbeda dengan jenis tanaman darat. Dalam mangrove pula, bukan hanya satu jenis tanaman yang diberdayakan. Selain itu adanya mangrove juga bisa menjadi tempat konservasi burung laut. Seperti blekok sawah, kekep babi, kareo padi, gajahan, raja udang bisa ditemukan di mangrove wonorejo. Itupun juga kalau beruntung ketemu. Kemarin sih, saya ketemu kareo padi. Hihihi lucu juga.
Ketika ITS mengadakan lomba birdwaching, salah satu tempat yang dipilih adalah mangrove wonorejo karena jenis burung-burung liar masih banyak ditemukan. Rasanya saya jadi kangen lomba birdwaching di TN. Baluran dulu.

jalannya seperti ini


kareo padi yang sedang berjalan dibawah mangruve
Ada juga banyak jenis kepiting yang bisa ditemukan di tanah-tanah mangrove yang becek itu. Ada yang warna putih, ada juga yang warnanya biru dengan satu cupit yang besar, ada juga kepiting yang biasa saja. Saya  sih kurang begitu tahu tentang jenis kepiting. Yang saya tahu, kepiting itu rasanya pasti enak. Hahaha, jadi pertanyaan saya. Kira-kira kepiting itu enak dimakan ndak ya???. Pernah sih, Makan kepiting liar yang banyak ditemukan di pantai Ngalur, saat itu belum seramai sekarang. Kepitingnya warnanya putih seperti pasir pantai, model tubuhnya kecil dan kalau jalan ceper banget. Kalau ndak salah mirip seperti rajungan. Tapi ketikan dibakar, duh rasanya ueeank banget.
kepiting biru dengan satu cupit besar
Eh,, balik lagi ke cerita mangrove, kalau suasananya, jangan di Tanya,,  Ruame banget. Mulai dari pasangan sampai satu keluarga berjubel disana. Mulai dari narsis, tongsis, sampai numpang eksis pasti juga ada disana. Padahal, cuacanya itu panas banget. Walaupun kita berada ditengah-tengah tumbuhan mangrove, Tapi tetep aja Masih panas. Anginpun juga jarang yang lewat. Ya mungkin karena posisinya sudah sangat dekat dengan pantai. Kalau dibandingkan dengan mangrove kota Trenggalek, menurut saya bagusan disana. Hihihi.. (Cuma penilaian personal). Tapi kalau dibadingkan dengan yang di Bali dan di Kaliamantan, saya belum tahu dan semoga bisa kesana. Amin..
So, sekali Lagi, Selamat Tahun baru ya… semoga tahun ini semakin sukses, apa yang di Impikan terwujud. Lancer rejekinya, dan selalu diberi kesehatan. AMinn..

senyum dikit arina

mungkin seperti ini uasananya

narsis dulu

anak cewek mah selalu narsis ya