kraton jogja
di kraton foto dulu
 Tak lengkap donk kalau ke Jogja tidak mengunjungi  keraton Jogja.
Setelah dari candi Borobdur, kami menyempatkan untuk mengunjungi rumah dari Sri Sultan Hamngkubuono ini.
Sangatlah tidak sulit untuk menemukan kraton Jogja atau bahkan lebih mudah dari pada menemukan pabrik bakpia pathok dikawasan pathok. Cukup ambil jalan lurus dari Jalan Malioboro sampai tiba di alun-alun jogaja dan kalian akan menemukannya. Kraton jogja juga merupakan objek wisata yang selalu dikunjungi di Jogja. Jadi tidak afdol rasanya jika kami ke Jogja tidak mengunjungi kraton.

kraton jogja
foto bersama patung abdi dalem

Untuk masuk ke kraton para pengunjung ditarik tarif 5000 per orang. Ya cukup murah jika dibandingkan dengan kawasan wisata candi.
Untuk lebih mengetahui tentang cerita kraton kalian bisa menyewa guide dengan tarif suka rela...
Untung saja pakde saya menyewa guide yang tiba-tiba nawarin diri. 
Terus apa nih cerita dari keraton??
Dari memasuki gerbang pertama si guide mulai bercerita dengan logat bahasa jawanya (yang sedikit-sedikit selalu bilang "nuwun sewu".  -_-). Mulai dari titik tengah antara gunung merapi sampai laut selatan sampai prosesi adat jogja yang divisualsasikan dengan  diorama patung dari keluarga kerajaan.  Dan yang membuat saya "nggumun" baju batik yang dipakai dibedakan, mana untuk sehari-hari ataupun event tertentu. Dan..masih  banyak lagi acara-acara adat yang dilakukan kerajaan.
Kerajaan jogja menganut islam jawa. Jadi meskipun islam tapi masih menjujung tinggi adat budaya.
Nah. Karena Sri Sultan Hamengkubuono X tidak memiliki putra laki, ketika lengser akan digantikan oleh adik beliau. Sri Sultan juga tinggal di belakang Kraton jogja sehingga hanya terbatas daerah yang bisa dikunjungi.
apa kesan saya dikeraton?? jujur ya. sebenarnya bagus cuman kurang terawat dan berdebu. Di depan kraton terdapat alun-alun yang banyak banget pedagang souvenir. Menurut saya akan lebih bagus lagi apa bila ditanami tumbuhan-tumbuhan sehingga lebih hijau dan asri.
setelah muter-muter kraton, si Guide mengajak kami mengujungi seni batik tulis untuk lukisan. wah.. bagus-bagus dah batiknya. Nah jadi batik didesain bukan untuk baju tapi untuk lukisan. prosesnya sama seperti batik-batik tulis biasanya, tapi desainnya mirip sepeti lukisan. Nah saya sempat terkejut juga dengan harga yang ditawar. saya katakan lebih murah di Bali..
kraton jogja
ini lukisan-lukisan batik
Tips untuk yang ingin ke kraton:
1. Hati-hati dengan orang-orang disekitar, banyak yang bilang kraton sudah tutup. Tapi ternyata loket masuk berada di sebelah kraton yang masuk gang.
2. Hati-hati jika ditawari harga yang melejit oleh para calo.



malioboro
suasana jalan malioboro

      Malam harinya saya menyempatkan jalan-jalan lagi ke jalan Malioboro. Meskipun kemarinnya saya sudah kesana buat belanja, tapi rasanya kurang puas  jika saya belum hunting sendiri. Kali ini saya jalannya hanya dengan mas Asa.
     Degan becak yang lagi mangkal di depan hotel yang hanya 15000, mas Asa dan saya diantarlah ke Malioboro.  Saya sedikit kasihan lihat tukang becaknya. Lha coba bayangkan, bapaknya tu kecil, bawa dua muatan yang satunya segedhe kaban  ditambah lagi becaknya yang tinggi sampai mancal pedhal-nya aja menggeh-menggeh. Bahkan ketika melewati jembatan yang hanya sedikit menanjak, pak becaknya harus turun dari becak buat dorong tu becak. Hia. semangat ya Pak.
malioboro
pahlawan music Malioboro. Gag bakalan garing deh
    Sampai di malioboro, saya dan mas Asa nyemil dulu dibeberapa warung. Mulai dari empek-empek Palembang, sego kucing angkrigan sampai bakmie yang sepiring berdua. Setelah itu kami berjalan disepanjang malioboro. Mulai dari jalan pasar kembang sampai perempatan bank dan monument sebelas maret. (aduh saya lupa namanya monumentnya, yang letaknya tu diperempatan yang banyak gedung taunya).
Nah ternyata banyak sekali pengamen-pengamen jalanan disana. Tapi jangan salah mereka sangat kreatif. Mereka  mengenakan berbagai macam kostum, ada yang prajurit keraton, ada yang tema horror, ada yang pantomom. Biasanya kita ditarik uang suka rela ketika befoto bersama mereka. Lumayan lah buat bukti kalau udah di Jogja.

malioboro
bisa foto bersama prajurit keraton hanya 2000 rupiah sepuasmu berfoto

malioboro
atau berfoto bersama mumi dan pocong. hayo siapa berani??
malioboro
hihihi.. ada pantomim

    Banyak juga para pedangang asongan yang jualan teh, kopi, susu anget dengan digendong dan bawa termos.  Dan… orang-orangnya tu ramah banget, tentunya pake bahasa jawa  yang sopan dan halus. Kalau dibahasa jawa lebih sering pake kromo inggil lah. Yah namanya juga Jogja. Pusatnya bahasa jawa. Ini yang membuat Jogja menjadi kota yang selalu dikenang dan pingin pergi kesana kembali. Sama  seperti lagunya jogja hiphop foundation “JOgja Tetap Istimewa” atau Katon bagaskara “Jogjakarta”. Salam manis Jogja ya. Semoga suatu saat nanti saya bisa kesana kembali mengunjungi tempat-tempat yang belum saya kunjungi..
winona andnindyara
salam manis jogja