tlaga warna
salah satu tlogo warna yang airnya berwarna biru


Menulis, salah satu hal dalam hidup saya yatlogo warna yang airng juga sangat dipengaruhi oleh mood. Tanpa mood yang baik, tulisan pun juga berpengaruh dan Alhasil ndak enak dibaca. Tapi hal tersebutlah yang menjadi tantangan saya sebagai perintis travel blogger Indonesia. Hahaha.. Amin
Terakhir, Cerita saya  tentang air terjun yang letaknya di Sendang, Kabupaten Tulungagung. Dan setelah itu saya belum  pergi kemana-mana. Disamping kuliah yang mulai dijalani, kantongpun juga sangat tipis untuk pergi main-main.
Tapi kali ini saya mau mencoba mengupas dua tempat di kabupaten Tulungagung yang mirip dengan dua tempat yang terkenal di Indonesia. Tapi yang ini mungkin bisa dikatakan miniaturnya. 

Pernah dengar danau kalimutu yang memiliki tiga warna di NTT?? Atau sudah pernah kesana?? Nah, di Kabupaten Tulungagung ada juga tempat yang konon mirip dengan danau kalimutu tersebut, Namanya Tlaga Warna. Letaknya di kecamatan Kalidawir sebelah selatan kabupaten Tulungagung. Tlaga  warna ini memiliki tiga warna air  yang berbeda. Ada yang berwarna biru, hitam dan hijau. Sebenarnya, terbentuknya cekungan-cekungan tlaga ini adalah bekas galian tambang tembaga dan batu akik. Setelah penambangan selesai, lubang-lubang bekas penambangan terisi air hujan dan berubah warna menjadi hijau, biru dan hitam. Mungkin berubahnya warna air ini disebabkan oleh reaksi logam- logam bekas tambang dengan air hujan sehingga menimbulkan warna yang berbeda. Lokasinya sih mungkin tidak begitu luas, namun saya rasa cukup bagus juga untuk menambah koleksi foto. 
tlaga warna
tlogo warna dengan warna air hitam

tlaga warna
dua cewek sedang mencari tempat narsis di tlogo warna hijau



tlaga warna
tlogo warna dari dekat

Untuk akses menuju kesana??, agak sulit sih. Langkah pertama adalah tanyakan arah menuju kalidawir, baru tanyalah menuju bekas tambang galian batu akik. Jalannya pun masih jalan desa.  Tapi untuk jiwa-jiwa petualang, saya yakin bisa menemukannya. Hahaha.. ow ya sekalian juga bisa mampir buat nambah koleksi batu akiknya.
Lokasi yang kedua adalah duplikatnya Ranu Kumbolo yang namanya Ranu Gumbolo. Hahaha. Dan sepertinya, sekarang sedang marak upload di facebook, Instagram atau media sosial lainnya. Sebenarnya Ranu GUmbolo ini masih satu lokasi dengan Waduk Wonorejo. Namun, akses jalannya mengitari  satu bukit sehingga Pemandangannya sangat beda. Namun saya rasa, jauh  lebih bagus Ranu Gumbolo. 

Ranu Gumbolo
ramainya Ranu Gumbolo sekarang

 Sebenarnya pamandangan yang disajikan adalah aliran air  menuju ke Waduk Wonorejo yang bentuknya berkelok-kelok dan kelilingi oleh bukit-bukit dan ditumbuhi pohon pinus. Mungkin lebih mirip danau-danau di luar negeri yang tepinya dikelilingi hutan cemara.  Dulu, konon katanya tempat ini merupakan spot para pemancing, tapi sekarang menjadi spot tukang narsis. Wkwkw…. Tapi jujur, tempat ini bagus banget.  Untuk sementara tiket masuknya sih gratis, mungkin bayar parkir 3000 rupiah. Saya sarankan kalau main ke Waduk Wonorejo, Bisa sekalian mampir ke Ranu Gumbolo.
So… Selamat Traveling dan jangan lupa untuk berbagi cerita ya. 

Ranu Gumbolo
masih dikelilingi pohon pinus

Ranu Gumbolo
dibela-belain mblasak sampai neu spot sunset

Ranu Gumbolo
salah satu pemandangan waduk wonorejo