Membunuh Panasnya Surabaya di Mangrove Wonorejo Sambil Birding


mangrove Wonorejo Surabaya
ujung hutan mnagrove 
Di hutan mangrove biasa memiliki banyak spesies burung terutama burung yang hidup di dataran rendah dan pantai. Di Jawa Timur sudah banyak dilestarikan hutan mangrove di beberapa kota dan kabupaten. Terutama yang berbatasan dengan pantai seperti hutan mangrove Wonorejo di Surabaya. Fungsi lain hutan mangrove selain melindungi dari akibat abrasi laut adalah sebagai tempat habitat bagi beberapa spesies burung dan tumbuhan endemik rawa bakau. Selain itu buah mangrove sendiri dari sekarang mulai dikembangkan menjadi bahan sirup.
Minggu kemarin bertepatan Emon mengirim keripik ke Surabaya, ia mengajak ke Jembatan Surabaya yang menjadi ikon baru di Surabaya. Namun karena memang pas puasa dan tentunya panas juga, kami berpindah ke tempat yang lebih sejuk yakni hutan Mangruve Wonorejo sekalian mengenalkan mangrove dan latihan birding. Dilihat sekilas, ketika beberapa kali saya kesana, sepertinya banyak spesies burung yang berhabitat di mangrove Surabaya ini. Bahkan ITS juga pernah mengadakan lomba birding dengan lokasi di hutan mangrove Wonorejo. Itu artinya ekosistem di mangrove ini cukup lumayan baik walaupun warna sungainya keruh. Ow ya., btw kami sering juga latihan birdwaching di Tulungagung, kebetulan saya pernah mengikuti salah satu lomba di TN baluran sewaktu SMA. Jadi mungkin beberapa spesies yang sering saya temui sudah sangat mengenal.

beberapa bangunan yang didirikan

mangrove Wonorejo Surabaya
emon


Ketika pertama kali kami masuk kami di sambut oleh suara burung yang sangat nyaring yang terbang beberapa ekor di ranting pohon. Warnanya punggung hitam, dada putih dan ekor seperti kipas. Langsung saya download buku panduan birding dari TN baluran dan kami rasa burung itu adalah kipasan belang (rhipidura javanica). Sesaat kemudian datang lagi spesien yang lainnya  seperti prenjak rawa (prinia flaviventris), cipoh kacat (aegithia tiphia), merbah cerucuk (pycnonotus goiavier), cucak kutilang (pycnonotus aurigaster) dan cinenen kelabu.
Sambil kami berjalan diatas setapak kayu, tiba-tiba tepat lurus didepan kami tampak si biru sedang bertengger diatas ranting  dengan santainya. Saya dan Emon mengendap-mengendap agar kami dapat mengamati lebih jelas. Namun sesaat kemudian, setelah kami begitu dekat, si biru itu malah terbang. Besar kemungknan itu adalah spesies cekakak, namun masih belum pasti itu cekakak sungai atau cekakak suci karena hampir sama warnanya.
Selesai menyusuri jalan setapak kayu itu sampai ujung, diperjalanan pulang, tiba-tiba dari semak-semak sebelah, muncul seekor burung kuntul yang dengan santainya bertengger diatas ranting pohon. Mungkin jaraknya hanya dua meter dari saya dan emon berdiri. Emon yang sudah dari tadi menanti spesies ini akhirnya muncul juga. Tapi saya sedikit bingung ini termasuk spesies kuntul apa. Bisa jadi antara kuntul kerbau dan kuntul kecil. Warnanya putih dengan sedikit abu-abu dibagian sayapnya. Duh.. sayangnya kamera saya tidak bisa dengan jelas menangkap gambarnya. Kelihatannya juga diseberang sungai masih banyak lagi sepies lainnya. Terutama burung yang ukurannya besar-besar. Karena dari setapak mangrove itu kami mendengar suara lain dari seberang sungai. Seandainya ada lomba ato birding saya ingin sekali ikut rasanya. 



mangrove Wonorejo Surabaya
sudah banyak foto2 yang berlokasi disini

kurang lebih jalannya seperti ini

dermaga dari bambu 

mangrove Wonorejo Surabaya
Add caption



sungai njagir





mangrove Wonorejo Surabaya




mangrove Wonorejo Surabaya


mangrove Wonorejo Surabaya


0 komentar:

Posting Komentar