impression of maiyahan

bersama teman-teman maiyahan dari Surabaya


Hallo semuanya. Bagaimana semangat kalian di pagi ini?? Semoga selalu semangat ya. Oww ya ngomong-ngomong kalau kalian tidak semangat atau bisa dibilang kurang motivasi apa yang akan kalian lakukan? Baca buku? Dengerin musik? Atau malah pergi piknik?

Kadang ketika seseorang dalam kondisi down kurang semangat dan bingung berbuat apa mereka akan melakukan banyak hal. Nah, ada yang mengarah dalam hal positif tapi yang paling ditakutkan mereka mengarah pada hal negatif. Seperti di kehidupan metropolis yang tidak pernah tidur, banyak orang yang mengkonsumsi obat-obatan atau bahkan narkotika untuk menenangkan diri. Inilah yang perlu diwaspadai terhadap generasi penerus.

Kalau saya sih biasanya dengerin ceramah keagamaan atau kalau tidak gitu menyendiri dulu di kamar sambil menimang-nimang sejenak tentang apa yang terjadi. Ibu saya pernah berkata bahwa hidayah itu perlu dicari. Mungkin kita bisa mencarinya dengan membaca buku, dengerin ceramah keagamaan atau kadang bertemu orang baru.

                Sudah lama saya menyimak ceramahnya Cak Nun di Youtube. Kadang sempat kepikiran juga untuk bisa hadir langsung di acara tersebut. Nah kebetulan lagi malem minggu kemarin 4 November 2017 saya bisa hadir di acara Padhang Bulan di daerah Menturo, Jombang. Saya juga tidak menyangka bisa hadir juga pada akhirnya. Horeee Alhamdulillah.

                Berawal dari ajakan senior SMA saya untuk hadir diacara maiyahan yang akhirnya dititipkan ke temen-temen maiyah dari Surabaya. Sumprit, tak ada satupun yang saya kenal. Otomatis saya mengenal teman-teman baru. Sebelumnya sih saya biasanya menolak. Tapi karena kali ini malem minggu, ya saya ikut aja. Siapa tahu dapet ilmu baru, dapat kenalan baru atau ketemu jodoh disana (Uppsss).

                Btw ini bukan iklan, promo atau apalah. Saya hanya sekedar sharing pengalaman saya. Ini  merupakan pertama kalinya saya menghadiri acara sinau bareng Cak Nun atau biasanya disebut Maiyahan. Kesan pertama kali saya ketemu anak-anak maiyah dari Surabaya, OMG diluar dugaan saya. Penampilan mereka tidak seperti anak-anak pondok yang mau menghadiri pengajian. Sedikitnya saya merasa agak tenang karena sejujurnya saya bukan anak pondokan. Hahaha.

                Tiba di Jombang kurang lebih pukul sepuluh malam. Ehh.. Beje Busyet parkiran sudah penuh dan jalanan sudah dipenuhi berbagai lapisan masyarakat yang duduk di atas aspal yang siap mendengarkan.  Mulai dari anak muda, bapak-bapak, emak-emak seluruh lapisan ada. Saya sampai bingung sendiri untuk lewat. Dikit-dikit bilang “amet, nuwun sewu dan permisi”. Bahkan saya sudah tidak bisa masuk ke area depan panggung saking penuhnya orang.

Kalau ditanya materinya apa yang disampaikan, jujur saya lupa. Karena mungkin sudah separo ngantuk-ngantuk. Hahaha. Acara kira-kira jam sebelas malam sampai menyongsong subuh pagi esoknya. Tapi yang pasti acara tersebut sangat menggugah hati saya bagaimana seharusnya menjadi Bangsa Indonesia. Dan saya rasa banyak point-point penting yang disampaikan untuk membekali kaum muda Indonesia membangun masa depan.   

Minggu pagi, sepulang maiyahan kami main ke kolam Air Jolotundo di Mojokerjo. Untuk cerita lengkapnya akan saya lanjutkan di blog pribadi saya.

narsis dulu sebelum balik 

no caption

no caption

0 komentar:

Posting Komentar