Foto dipuncak mahameru bersama sepuluh teman saya |
Seharusnya cerita ini saya tulis setelah
"Mahameru Part II Kalimati". Tapi karena kedisikkan (keduluan) traveling ke Blitar dan seterusnya. Jadinya saya sempet nulis sekarang. (^_^v
Well... lanjut ya ceritanya.
Setelah kami tiba di Kalimati, dibeberapa sudut
sudah nampak banyak tenda berdiri. Kalimati merupakan post camp terakhir
sebelum pendaki melajutkan pendakian ke puncak. Dan sebenarnya merupakan tempat terakhir yang
boleh di daki. Seharusnya.
Setibanya, kami segera mendirikan tenda kami. Tepatnya diantara pohon-pohon cemara. Setelah
tenda berdiri, beberapa teman mengambil air di Sumber Mani. (sumber airnya disana)
tenda-tenda kami mulai dipasang. |
Saya ceritakan saja ya bagaimana menurut saya Kalimati itu. Kalimati itu mirip seperti bekas sungai yang lebar banget tapi tidak
ada airnya. Ditengahnya ditumbuhi semak belukar, tundra dan edelweis.
Dihimpit oleh dua daerah yang ditumbuhi cemara disekitarnya. Dari sini kita
bisa melihat puncak Mahameru dengan sangat jelas (kalau cuaca mendukung). Karena diatas ketingian 3000mdpl disini sangat dingin sekali.
Nah, karena terlalu panjang kalau nanti saya
tulis, saya singkat saja ya
Ini. pemandangan dikalimati |
. Ok.. Malam harinya kami breafing untuk
perjalanan ke puncak. Mengingat perjalanan saya kesini yang merepotkan banyak
orang, teman-teman sangat ragu membawa saya. Tapi memang saya dasarnya
yang nduableg (bandel), saya tetap memaksa ikut ke puncak. Hehe... ^_^v. Dan dengan
berat hari mereka membawa saya.
Well.. jam 11 malam kami mulai mempersiapakan diri. Baju berlapis-lapis, jaket, kaos kaki, salon pas, sudah tertempel semua dibadan. Semua anak cowok memakai sepatu yang memang seharusnya wajib dipakai. Tapi Oonnya saya yang nggak bawa sepatu da hanya memakai sandal gunung dengan kaos kaki yang tipis diantara dinginnya hawa saat itu.
Bersama puluhan pendaki lain, kami mulai menapakkan kaki kembali menembus tanjakan-tanjakan dan hutan lereng puncak Mahameru.
Detik-detik pertama perjalanan masih lancar. Detik-detik berikutnya... Lho kok semakin ngos-ngossan? lho kok semakin deres hujannya?? Dan.. Tara.. hujan sangat amat deras mengguyur kami. Medan yang saya rasa parah tanjaknya, semakin terasa sulit berkat hujan deres yang mengguyur. (Horee..). Ditambah lagi saya yang semakin merepotkan banyak orang karena dikit-dikit harus Break. (^-^).
Well.. jam 11 malam kami mulai mempersiapakan diri. Baju berlapis-lapis, jaket, kaos kaki, salon pas, sudah tertempel semua dibadan. Semua anak cowok memakai sepatu yang memang seharusnya wajib dipakai. Tapi Oonnya saya yang nggak bawa sepatu da hanya memakai sandal gunung dengan kaos kaki yang tipis diantara dinginnya hawa saat itu.
Bersama puluhan pendaki lain, kami mulai menapakkan kaki kembali menembus tanjakan-tanjakan dan hutan lereng puncak Mahameru.
Detik-detik pertama perjalanan masih lancar. Detik-detik berikutnya... Lho kok semakin ngos-ngossan? lho kok semakin deres hujannya?? Dan.. Tara.. hujan sangat amat deras mengguyur kami. Medan yang saya rasa parah tanjaknya, semakin terasa sulit berkat hujan deres yang mengguyur. (Horee..). Ditambah lagi saya yang semakin merepotkan banyak orang karena dikit-dikit harus Break. (^-^).
Well.. Alhamdulillah sekitar jam setengah dua
kami tiba di Arcopodo. Daerah yang paling datar diatara tanjakan-tanjakan.
Kenapa disebut arcopodo?? konon katanya disana ada arca (patung) dua buah yang hanya orang tertentu saja yang bisa melihatnya. (magic banget). .Alhamdulillah, bisa istirahat meskipun hujan semakin dekat dan dingin semakin menjadi karena angin yang semakin kencang.
Kenapa disebut arcopodo?? konon katanya disana ada arca (patung) dua buah yang hanya orang tertentu saja yang bisa melihatnya. (magic banget). .Alhamdulillah, bisa istirahat meskipun hujan semakin dekat dan dingin semakin menjadi karena angin yang semakin kencang.
Dimana ada dingin disana ada hipotermia. Dan benar saja, seorang dari rombongan lain (kalau ndak salah anak ITS jurusan
Arsitek) terkena hipotermia berat bahkan sudah tak sadarkan diri yang akhirnya dibawa
rombongannya kembali turun ke Kalimati. Melihat kondisi dan cuaca parah, beberapa
rombongan lain juga memutuskan tidak melanjutkan perjalanan ke puncak dan kembali ke
Kalimati.
Well.. Disisa akhir yang melanjutkan
perjalanan adalah sepuluh orang kelompok saya dan tiga orang dari
teknik industri ITS.
Ok.. detik-detik pertama perjanan masih lancar.
dan Kini kami memasukki area pasir Mahameru... Semangat saya mulai berkobar
kembali karena semakin dekat dengan puncak Mahameru. Tapi jangan salah
disinilah pendakian sebenarnya dimualai. (^_^).
Ayo.. Mahameru. I'm coming. Sekitar satu
setengah jam kami menaklukkan pasir-pasir mahameru yang menyebalkan. Bagaimana
tidak?? Orang sekali diinjak, pasirnya langsung mlorot lagi. kalau diumpamakan
naik satu langkah turun dua langkah. Sebelkan? Apalagi angin semakin
kencang dan pasirnya sedingin es..
Kata teman-teman, kami hanya kurang melangkah sekitar lima ratus meter saja. Ok... Ayo semangat.
Kata teman-teman, kami hanya kurang melangkah sekitar lima ratus meter saja. Ok... Ayo semangat.
Tapi lama-lama saya merasa kok tidak sampai-sampai
sih?? "Katanya lima ratus meter tapi kok, udah empat jam belum ada tanda-tanda
puncak.??" Yang ada masih kedip-kedip senter pendaki lain yang kayaknya juga masih jauh
didepan.
Dan disini keputus-asaan saya mulai kambuh lagi.
Saya mulai ragu melanjutkan perjalanan. Sedikit-dikit mulai break. Apalagi
ditambah mata yang ngantuk, capek yang membahana, Lapar yang sangat merajalela
dan dingin yang sangat menusuk tulang.
Ditambah lagi, salah seorang teman saya
"Kurang lima ratus meter yang ternyata satunya ilang". Paham
maksudnya?? Ya yang sebenarnya kurang 1500m lagi. JEdengggg... tambah semakin
down saja saya.
OK.. meskipun dikir-dikit saya harus break. Tapi semangat saya masih tetap
kuat dan yakin saya pasti bisa mencapai puncak. Disanalah saya bisa melihat
kerakter teman-teman yang lain. Mana yang benar-benar baikda mana yang egois.
Dan matahari mulai menampakkan wujudkan di ufuk barat. Alhamdulillah dingin
sedikit menghilang berkat matahari. Tapi sisi negatifnya, medan semakin tampak
jelas sulit dan masih sangat jauh.
mentari yang mulai menampakkan diri dilereng |
Ok.. saya kembali lagi merangkakkan kaki (udah
ndak sanggup lagi berjalan). Saking asyiknya merangkak, saya tak sadar telah mengambil
jaur yang salah. Alhasil.. saya terjebak pada posisi yang sangat amat
membahayakan jiwa dan raga. Ya.. pasir yang saya injak longsor dan menyeret
tubuh saya. Sambil terseret longsor, segera saya berteriak kebingung. Dan tepat dibawah saya ada teman saya, Salman. Dia
berusaha menahan tubuh saya agar kita tidak terseret lebih jauh. Secepat kilat saya raih batu-batu dan
pasir-pasir yang ternyata juga masih longsor. Yang
kemudian menyeret kami kembali. Dan
saya bersyukur tangan saya nyantol
pada pasir-pasir itu. Dengan kemiringan
lebih dari 45 derajat. Saya hanya bisa diam menunggu pertolongan kalau tidak
ingin keseret lebih jauh dan bahkan menatap batu-batu yang mengerikan dibawah.
Ok.. posisi paling genting dan sangat berbahaya.
Salman ditarik oleh pendaki lain dan dia selamat. Dan kini tinggal saya
bertahan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Salman dan orang baru lagi
mengulurkan tangannya pada saya. Tapi, kurang 5cm lagi, tangan saya tidak bisa
menggapainya. Alhasil. Saya terseret turun kembali. (sumprit, kayak di
film-film yang didramatisir. Tapi ini beneran lho..). Singkat cerita akhirnya
saya ditarik dua orang itu dan selamat dari maut. Alhamdulillah.
Saya singkat lagi ya.. Karena Saya memutuskan
untuk ditinggalkan sendiri oleh teman-teman karena saya sudah terlalu
merepotkan mereka. Ok.. Dan sekarang
saya sendiri dengan kondiri teller hamper ndak sadar diri kaena sangat amat
terlalu capek. Tapi saya masih tetap
yakin dan berusaha merangkak-rangkak sebisa mungkin .. Dan Alhamdulillah. Saya bisa
melihat bendera merah putih berkibar didepan mata. Dipuncak Mahameru. 3676mpdl.
Horeee..
saya dipuncak MAhameru.. ^_^ |
pemandangan dari puncak mahameru (foto by winona |
puncak gunung arjuno dan welirang juga nampak dari puncak mahameru |
Moral Value From This Story:
1.
Yakinlah bahwa kamu bisa melakukannya.
2.
Niat yang kuat dan perjuanga pasti akan membawa hasil
3.
Jangan pernah menyepelekan orang / memandang orang
sebelah mata.
4.
Jangan sombong diri, karena kukuasaan Tuhan lebih
besar.
5.
Saling tolong-menolonglah dengan sesama.
6.
Dan bersyukurlah selalu atas kesulitan dan kemudahan
yang telah dberikan Tuhan.. (^_^)
Thank To:
1.
Syukur Alhamdulillah pada Allah SWT yang telah
memberikan kesempatan pada saya untuk menjajakkan kaki di bumiNya.
2.
Teman-teman yang telah bergotong royong. Menggeret, memberi
semangat, dan membawa saya sampai kita bisa menggapai puncak bersama..
Trimakasih banyak ya.. dan saya berharap semoga kalian tidak kapok.. Dan maaf
kalau saya banyak merepotkan. (^_^v)
0 komentar:
Posting Komentar