Kalau
berbicara pantai di Pulau Jawa, terutama pantai yang berhadapan langsung dengan
Samudra Hindia, pasti kesannya kurang lebih sama. Ombak yang besar, pasir yang mayoritas
berwarna coklat muda yang kadang bercampur pasir besi, dan sangat berbahaya untuk
berenang, kecuali pantainya berada dalam cekungan teluk yang
landai.
Kabupaten
Tulungagung merupakan kabupaten yang berada di Jawa Timur selatan yang
otomatis banyak sekali pantai yang bisa ditemukan disana. Namun hanya sebagian
kecil pantai yang jalannya mulus dan mudah dijangkau. Nah salah satunya yang
sedang booming dengan aksesnya mudah
adalah Pantai Gemah. Pantai Gemah dapat dijangkau via
JLS yang mulus sekali. Kalau bentuk pantainya sih, saya kurang tertarik. Airnya
berwarna coklat dan pasirnya coklat hitam. Namun karena aksesnya sangat mudah, sekali
lagi, pantai yang cantik kalah dengan pantai yang aksesnyanya mudah. terutama untuk turis lokal.
|
Welcome Beach and my Future |
|
Dua jejak yang selalu setia menemani kemanapun pergi |
|
No Caption |
|
Just Smile to My Future |
Akhir-akhir
inipun Tulungagung lagi banyak-banyaknya
dikunjungi turis asing lho. Saya baca di medsos-medsos Tulungagung, bule-bule
itu sedang mengadakan acara camping
bareng di Pantai Sanggar dan Alur. OMG, bagaimana meraka tahu tentang pantai
Sanggar?? Kalaupun sudah booming,
itupun juga baru-baru ini. Apalagi jalannya yang cukup melelahkan kaki. Dahulu (6th yang lalu) saya harus berjalan
naik turun bukit keluar masuk hutan jika ingin ke pantai. Kalau sekarang, cukup
dengan ojek 30K atau bisa juga jalan cantik sepanjang jalur setapak ke pantai. Tapi
ya..., hutan yang lebat, hijau, sejuk hilang seketika dan jadi panas sekali.
Minggu
kemarin adalah minggu terakhir sebelum memasuki Bulan Ramadhan. Sebelum kita
berpuasa satu bulan penuh yang biasanya males dolan kalau sedang puasa. Mumpung sedang pulang, saya mencuri-curi kesempatan untuk mengunjungi pantai yang sedang
naik daun. walaupun sebenarnya tidak berniat sama sekali sebelumnya. Namanya pantai Dlodo yang sebenarnya letaknya persis di timur Pantai Sine. Akhir-akhir ini, pantai ini cukup banyak di-posting di instagram. Dari informasi di internet, ada dua hal yang agak sedikit berbeda dari pantai
lainnya. Yakni gugusan pohon kelapa dan gundukan pasir yang mungkin mirip di
parang kusumo Jogjakarta. Yaaa, walaupun pantainya sudah tidak perawan dan dapat
diakses mobil sampai garis pantai, tapi sepertinya pantainya masih cukup sepi. Akhir
bulan kemarin pun juga sempat diadakan
festival layang-layang di pantai Dlodo.
|
Barisan pohon kelapa yang epik banget
|
Go Straight and you will find the Beach |
|
Saya
kira sebelumnya pantainya jauh dari rumah. Namun ternyata kami hanya butuh
waktu 45 menit dari pusat kota dan cukup lumayan dekat jika dibandingkan dengan
pantai lainnya. Jalan ke arah pantai pun cukup enak dan mulus diaspal kecuali 1 Km terakhir sebelum mendekati pantai. Mobilpun juga dapat mengakses
hingga tepi pantai. Arah ke Pantai Dlodo sama dengan arah ke pantai Kedung Tumpang.
Mungkin karena Pantai Kedung Tumpang sedang ramai-ramainya dikunjungi, sekalian
jalannya dipermulus pemerintah.
Yang
membuat saya penasaran dengan pantai Dlodo adalah gugusan pohon kelapa yang sepertinya
bagus buat photo selfie. Kalau menurut
saya sih, sangat lumayan sekali tempatnya. Itung-itung jarang banget saya temui
gugusan pohon kelapa yang banyak seperti itu. Kalau untuk foto prewedding saya
rasa cukup bagus dan cakep. Ehh, tapi tergantung photografernya juga sih. Kalau tidak salah juga, daerah Kalidawir merupakan daerah penghasil kelapa. Namun sekarang sulit sekali mencari orang untuk memanjat kelapa karena kebanyakan mereka menmilih menjadi TKI ke luar negeri.
|
Do not forget to look back before continuing the journey |
|
Do not forget to smile before continuing the journey |
|
Tulungagung memang OK. |
|
Just trying to walk in life |
|
Nyiur hijau melambai-lambai |
Berbekal informasi di internet tentang gundukan pasir mirip di parang Kusumo, kami sengaja membawa Papan sketboard yang sudah diprotoli rodanya. wah pasti seru bisa seluncuran di pasir, harapannya. Dari atas puncak bukit, dengan posisi kaki siap meluncur, dan... Hup,,, papan nyangkut di pasir dan ndak nylurut sama sekali. Pasirnya tak
selicin yang kami kira, papannya nyangkut dipasir dan tidak nylurut sama sekali. Padahal gundukan
pasirnya lumayan tinggi.
Ngomong-ngomong
soal view pantainya, Pasir pantainya cukup
panjang dan lebar diantara banyak pantai di Tulungagung. Mungkin teman-teman
bisa menilai dari foto-foto yang saya posting.
Warna pasirnya putih lebut dengan semburat hitan pasir besi. Warna lautnya biru
dengan ombak yang, bisa menyeret orang ketengah dan tak kembali. Itu saja sih
saya kira. Ow ya satu lagi, pantainya sangat panas kalau kalian tiba tepat
disiang hari yang bolong. Satu saran buat temen-temen yang ingin mencoba seluncuran
di pasir, bawa papan dengan dasar yang licin, kemungkinan bisa meluncur dengan
lancar tanpa macet. Hihihi.
See
you next trip ya. Ow iya, mohon maaf jika selama ini saya banyak salah dan
selamat menunaikan ibadah puasa.
|
Welcome to Pantai Dlodo, Btw puanas sekali |
|
Hello Millo :) |
|
Millo sedang berjemur di pantai, biar tambah coklat |
|
Dengan little travel bear Millo |
|
cup..cup..cup.. |
|
No Caption 1 |
|
No Caption 2 |
|
Silau .. |
|
memaksa tersenyum di bawah teriknya matahari yang panas |
|
cheersssss..... |
Catatan: Untuk menuju ke pantai, perempatan gragalan ke selatan dan
ikuti jalan sampai bertemu kantor kecamatan Kalidawir. Lanjut keselatan terus
sampai naik bukit yang ditanami pohon jati dan ikuti jalan sampai bertemu
percabangan. Terus ke arah sine dan belok kiri ke arah kedung tumpang. Ambil belok
kiri ikuti jalan, dan kalian akan sampai ke pantai Dlodo.
|
Keadaan di sekitar Pantai |
|
Sebenarnya pantainya cukup luas lho |
|
Ombak dari dekta |
|
Pemandangan di kanan kiri jalan |
|
Pemandangan Menuju pantai
|
|
seperti ini lah penampakan jalannya |