Dalam rangka foto produk @baraoutdoorsrent dan Survei harga Lobster di pesisir Selatan, saya dan Emon memilih pantai sine sebagai kampung nelayan terbesar di Tulungagung. 

Setelah adanya JLS, jalan antar pantai di Tulungagung sudah tersambung di beberpa titik. Dan alhamdulillah tidak memakan waktu yg lama untuk menyambung di beberpa pantainya. Minusnya., jalan menuju JLS-nya itu yg belum seluruhnya mulus ato bahkan rusak parah karena akses untuk mengangkut material JLS.
Menurut saya pantai yg paling dekat dari pusat kota adalah Pantai Dlodo dg view pohon kelapa. Setelah adanya JLS makin deket ke arah pantai Sine untk membeli ikan segarnya. 

Kebetulan waktu itu sedang ada yg menarik jaring dan sedang di dasarkan untuk di jual. jenis yg paling bnyak adalah ikan pethek 15.000/kg segar. Ada juga ikan layur dan baby GT dg harga 50.000/kg. 
Dari pantai Dlodo, terlihat kramba2 terapung yg ternyata itu adalah pembibitan lobster. Lobster di Sine dibandrol 700rb perkilo isi 1-2 Lobster. Wahh.. duit terapung ya itu. 

Akhirnya inno penasaran dg Jenis lobter di indonesia, berikut jenis lobster dan udang di indonesia yg sering di jual. 
1. Lobster mutiara (Panulirus ornatus)
2. Lobster batik (Panulirus femoristriga)
3. Lobster Pakistan (Panulirus polyphagus)
4. Lobster Pasir (Panulirus homarus)
5. Lobster Bambu (Panulirus versicolor)
6. Lobster Batu (Panulirus longipes atau Panulirus penicillatus))

Berikut jenis Udang : 
1. Udang Windu (Penaeus monodon) disebut juga Tiger Prawn 
2. Udang Vaname / Udang putih ( Litopenaeus vannamei) udang yg sering di jual di pasar dengan warna putih. 
3. Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii), 
4. Udang Lar (Macrobrachium lar), ini masih saudara sama udang galah, tapi ini lebih hidup di alam liar dan air payau
5. Udang Kali / ricefield prawn (Macrobrachium lanchesteri), udang yang sering ditemukan di pematang sawah, 
4. Udang putih kemungkinan ini masih saudara dengan vaname ya. 
5. Udang Werus ini saya belum ketemu nama ilmiahnya apa dan baru tahu kalau ini hanya ada di sidoarjo pasuruan. 
6. Udang dogol (Metapenaeus monoceros).














































 


 

Pepohonan di area Gua Pasir 


Air Terjun Kedung Simen 
 
    Berawal dari Misi saya pingin mengkompliti  situs bersejarah di Pegunungan Walikukun, Mulai dari Puncak Budeg, Gua Tritis, Candi Dadi, dan yang minggu kemarin saya mulai dari Ujung Paling timur, Gua Pasir ditutup ke arah Barat Gua Selomangkleng.., Alhamdulillah Kelar.

    Dari semua situs situs tersebut, tertulis bahwa peninggalan Ibu Suri Gayatri Rajapatni, yang merupakan Nenek dari Raja Hayam Wuruk. Konon katanya gua-gua ini merupakan tempat persemedian terkahir ibu suri ketika pensiun dari kerajaan. Bahkan sampai perabuannya pun dilakukakan di Candi Gayatri Tulungagung.
 
    Tapi menurut pengamatan saya sendiri, usia candi ini bisa lebih tua lagi dari era Majapahit, mengingat Majapahit cenderung pake bata merah namun disini menggunakn batu adesit terukur ato tebing gunung. Bisa jadi ini malah peninggalan kerajaan Kadiri ato bahkan jaman Era Airlangga menggingat Tulungagung dulu namanya Lawadan, tanah perdikan bebas pajak yg sulit ditaklukkan. Secara Geologipun,, memang pegunungan walikukun ini tanah tua, era Oligosin ato kuleb 33jt yg lalu (Gunung api purba).

    Mungkin bisa jadi, ilmu kuno dulu mendapatkan ilham untuk mencari ketenangan bathin di tanah yang tua dan model pegunungan, mengingat Ilmu jawa adalah ilmu rasa. Ya Anggap saja saya napak tilas sejarah raja jawa ya.. (Siapa tau dapat pulungnya ya mengingat kami melakukan tapak tilas di Sasi Suro, Aaammiiinnn ) 

    Dimulai dari ujung paling timur, Gua Pasir, saya dan Ita mlipiri pegunungan ini ke barat ke Gua kedung tritis (tapi ndak ketemu) kemudian kami lanjut  ke barat Lagi, Gua Selomangkleng dan ditutup hiking pendek ke Kedung Simen (atasnya Gua Selomangkleng). 
 
     Bagaimana medannya..?? ya macem-macem.. ada naik dikit, naik batu, naik tebing, masuk hutan, masuk semak berduri, masuk hutan bambu. 
Alhamdulillah kelar sudah misi berjalan 😁😁trimakasih Ita sudah ditemani Petualangan