|
gedung museum fatahillah |
Jakarta, pusat
kota metropolis terbesar di Indonesia. Juga merupakan kota yang memiliki banyak
cerita bersejarah serta pergantian nama dari jaman kerajaan hindu sampai
sekarang. Mulai dari sunda kelapa, Jayakarta dari tahun
1527 setelah direbut oleh fatahillah, Batavia dari
tahun
30 Mei 1619
yang dirubah oleh VOC setelah berhasil membumihanguskan Jayakarta, dan yang terakhir adalah Jakarta sampai sekarang. Banyak
tempat-tempat bersejarah yang bisa dikunjungi terutama terpusat di daerah kota
tua Jakarta.
|
salah satu atraksi pengamen di taman fatahillah |
Kota tua
merupakan salah satu kawasan yang dulu menjadi pusat pemerintahan di jaman
hindia belanda. Banyak sekali bangunan-bangunan lama peninggalan belanda yang
masih berdiri kokoh. Selain itu kawasan ini juga relative dekat dengan
pelabuhan Sunda Kelapa yang kini hanya menjadi dermaga untuk perahu nelayan.
Kini, kawasan kota tua menjadi salah satu objek wisata yang cukup populer di
Jakarta. Selain murah meriah, kita juga bisa belajar banyak sejarah disini.
Dikawasan kota
tua terdapat beberapa spot menarik yang bisa dikunjungi. Seperti museum
fatahillah, museum wayang, museum keramik yang masih satu lokasi, museum bank
Indonesia, pelabuhan lama sunda kelapa dan masih banyak lagi.
Untuk mencapai
kota tua pun juga tidak sulit. Baik dari KRL maupun bus way, turun di statiun
kota, jalan lima ratus meter dan sampailah kita.
Alhamdulillah,
minggu kemarin ditemani mbak Citra, saya menyempatkan dari main ke kota tua.
Karena adanya waktu libur hanyalah hari minggu yang bertepatan semua orang libur juga, puh, kawasan ini benar-benar
ramai sekali. Bahkan sampai antri panjang dan
berjubel. Dasar kota metropolis yang banyak penduduknya dan bingung mau wisata kemana. Ampun dah.
|
pemandangan taman fatahillah dari museum lantai dua |
Spot pertama
yang saya kunjungi adalah museum fatahillah atau disebut juga dengan museum
sejarah jakarta. Gedung ini dibangun oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen Tahun 1620 .
Bangunan ini merupakan bangunan belanda yang dijadikan sebagai balai kota kedua
setelah balai kota pertamanya dibangun di kali besar timur.
Gedung ini memiliki luas 1300 meter persegi dan terdiri dari dua lantai yang dibuka untuk wisata. Semuanya berisi koleksi
barang sejarah. Uniknya semua lantai bangunan baik lantai satu maupun dua
terbuat dari kayu dan masih mengkilap.
|
barang-barang didalam museum sejarah jakarta |
Didalam bangunan
ini menyimpan koleksi benda-benda belanda terutama permebelan yang digunakan
dijaman belanda. Seperti almari, rak buku, meja kursi. Bahkan sampai sekarang
kwalitas kayunya masih sangat baik dan masih tersimpan dengan bagus. Super
sekali. Selain itu ada beberapa prasasti tua dan keramik-keramik tua. Yang
paling menyeramkan adalah adanya penjara tua yang pernah menyiksa ratusan
bangsa Indonesia. Yakni perjara perempan
dan laki-laki yang berada di bawah bangunan. Rasanya saya lemas sekali kalau mengingat penyiksaan
yang dilakukan. Apalagi tempatnya yang begitu sempit, pendek, tidak ada cahaya
matahari.
|
ramainya pengunjung museum dihari minggu |
Untuk masuk di
museum ini dikenakan tarif 5000 perorang. Kalau bisa menunjukan kartu mahasiswa
akan dikenaik 3000 perorang. Setelah masuk, kita akan beri sandal jepit untuk
berjalan-jalan didalam museum. Hihi lucu, tapi dengan demikian menjadi langkah
untuk menjaga kebersihan museum.
Dari museum
fatahillah, kami beralih ke museum wayang. Disini kita bias belajar aneka jenis
bentuk wayang yang ada di Indonesia. Mulai dari wayang golek, wayang kulit, gundala-gundala
dari tanah karo Sumatra, sampai si gale-gale untuk mengantarkan jenasah.
Hhiiii..
|
pembuka di museum wayang |
|
salah satu wayang golek raksasa di museum wayang |
Dilorong pertama
museum akan dihadirkan koleksi wayang golek. Mulai dari yang besar sampai
dengan yang kecil. Ada juga koleksi boneka si unyil edisi awal. Hihihi.
Lantai dua
museum ini kita akan disuguhi koleksi wayang kulit di Indonesia bahkan wayang
kulit dari luar negeri seperti Thailand dan Malaysia. Selain itu ada juga koleksi
topeng-topeng kesenian dari beberapa daerah. Ternyata dari sini saya tahu bahwa
di tiap daerah di Indonesia memiliki bentuk
wayangnya berbeda-beda. Semisal, tokoh werkudara antara dari Bali, Sunda, Solo, Jogja, Banjarmasin juga akan memiliki bentuk yang berbeda. Ada juga wayang
mainan yang tebuat dari bambu dan suket atau rumput.
|
boneka si unyil versi awal bersama mbak citra |
|
nih si gondala-gondala dari karo |
|
nih si gale-gale yang biasa digunakan untuk mengiringi jenasah |
Selesai dari
museum kami menuju taman fatahillah yang jauh lebih ramai dari waktu kami datang.
Disana terdapat banyak sekali pengamen yang memakai kostum aneka bentuk. Dan ternyata
dibalik kostum tersebut banyak diantara mereka yang masih anak-anak. Duh.. Jakarta
memag keras ya.
|
bentuk wayang batara guru dari thailand |
|
wayangnya malaysia seperti ini bentuknya |
|
foto bareng mbak citra dilorong museum wayang |
|
nih.. salah satu kostum yang digunakan |
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus