Backpacker ke gunung paling fenomenal di Jawa Tengah. Trip to Merapi






gunung merapi
dari pasar bubrah, nampak puncak merapi.

 Segala  puji syukur yang sangat kepada Allah SWT. Karena disetiap kesempatan akhir semester saya diberikan kesempatan untuk main ke Gunung. Hehehe.. Saya percaya bahwa segala sesuatu sudah dikehendaki dan diatur oleh yang Maha Kuasa. Lebih jelasnya jika Tuhan telah menghendaki berangkat maka berangkatlah kita.  Ya begitulah.  Gara-garanya waktu itu saya sudah menolak permintaan mbak ayuk untuk ikut pendakian ke merbabu-merapi karena memang masih ada kuliah. Namun ternyata banyak sekali kejutan   yang tiba-tiba membuat saya bisa berangkat. Hore.. Yah, walaupun tidak mampir ke merbabu dan langsung ke merapi.
Saya berangkat bersama mbak Hamidah, temannya mbak ayuk. Ya, itupun juga gara-gara saya disuruh menemaninya berangkat karena mbak ayuk sudah berangkat duluan tiga hari sebelumnya. Parahnya lagi, mbak ini  masih cupu dan ndak pernah pergi traveling yang menantang. Alhasil saya seperti momong. Haduh.. (yah.. tak usah saya ceritakanlah)

gunung merapi
dari pos perijinan Selo. akan nampak pemandangan gunung merbabu di depan

Jam sebelas malam saya berangkat dari Surabaya ke Solo dengan bis umum Ac tariff biasa. Tarifnya  sekitar 50.000. Sampai di Solo jam enam pagi dan oper bis kearah Semarang namun turun Boyolali, lebih tepatnya rumah sakit. Tarifnya sekitar 10.000. Kemudian ganti bis mini jurusan Selo. Yang tariff totalnya 20.000 karena oper 2x. Belum sampai situ, kami harus ngojek ke pos perijinan tarifnya 5000. 
Yang paling serunya adalah ketika berada di bis mini yang membawa saya ke Selo. Bagaimana tidak, bis dengan  kursi duduk lima belas harus diisi lebih dari itu. Belum lagi ditambah rinjing-rinjing penduduk sekitar yang membawa hasil pertanian, beras berkarung-karung dan masih banyak lagi barang lainnya.  Yang lebih unik lagi waktu itu ada penumpang yang membawa dua kambing yang  ikut sekalian dinaikkan kedalam bis. Haduh, bisa dibayangkan, sudah tujuh orang berdiri bercampur dengan rinjing, beras dandang, cikrak, dan masih ditambah dua kambing, ditambah lagi jalannya yang naik turun dan berlubang. Komplit sudah perjalanan saya, tapi seru banget.
Setibanya di pos perijinan, kami masih harus menunggu rombongan mbak ayu dan kawan-kawannya yang belum turun gunung. Dan alhasil kami harus menginap semalam di pos karena terlalu kesiangan karena merapi akan mengeluarkan lebih banyak gas beracun ketika siang hari. Konon katanya. 
gunung merapi
pos pertama. memasuki kawasan taman nasional gunung merapi
Tapi filling saya berkata lain yang membuat saya jadi sedikit ragu tentang kebenarannya. Haihh.. dan benar saja  yang saya fillingkan. Sore harinya mas Bay tiba-tiba memutuskan dia tidak bisa mengantarkan dan dijemput. Heh?? Mana mungkin saya bisa percaya secepat itu. Ternyata  gali-digali keputusan tiba-tiba itu  hanya masalah cemburu. Haduh rasanya saya pingin misuh-misuh. Bagaimana tidak hanya karena cemburu dikorbankan dua orang yang  dibela-belain datang jauh-jauh. Saya juga tidak bisa langsung mengiyakan dan pulang dengan hampa.  Dasarnya agak keras kepala, saya tetap memutuskan untuk naik sejauh yang saya sanggup.  Konon katanya, pendakian merapi bisa di tempuh lima jam berjalanan dengan tiktok atau langsung balik tanpa harus pasang tenda. Ternyata keputusan saya ini didukung oleh mbak hamidah dan mbak ayuk dengan hasil akhir mas bay yang mengalah dan mengantarkan kami ke merapi. Hore..
Pendakian dimulai jam dua pagi. Ada sekitar lima titik penting di jalur pendakian. Pos Gerbang, pos satu, pos dua, pasar bubrah dan terakhir puncak merapi.  Dari satu titik ke titik lainnya ditempuh kurang lebih satu jam.  Medan akan berubah ketika menuju pos dua. Jalanan agak luas namun berbatu dan menanjak lebih. Tumbuhan  juga akan berubah seiring perubahan medan. Banyak tumbuhan tundra dan sejenis tumbuhan pucuk merah.  Sesampainya di pos dua, ternyata banyak pendaki lain yang sudah nge-camp disana.  Alasannya pos dua lebih aman dari angin dibandingkan dengan pasar bubrah. 
gunung merapi
diatas ketinggian 2000 mdpl, tumbuhan akan berganti seperti foto ini. aduh mas bay sama mbak ay kok mesra sih. nih aku jadi obat nyamuk
Semakin naik tumbuhan akan semakin menghilang dan berubah menjadi medan berbatu semua. Batu-batu akan lebih besar dan lebih mudah nglundung jika salah menginjak. Jadi harus lebih hati-hati ketika naik. 
Puncak merapi bentuknya mirip seperti mahameru. Berpasir dan menanjakdan pastinya naik satu turun dua. Dari informasi di papan rute  dari pasar bubrah sampai puncak ditempuh sekitar satu jam lebih. Itupun kalau pendaki umumnya. Mungkin kalau saya lebih dari dua jam. Hehehe. Tapi karena kepepet waktu dan kakinya mbak Ay yang sakit, kami memutuskan hanya sampai di pasar bubrah saja. Ya, sayang sih padahal kurang sedikit, tapi mau bagaimana lagi. 
gunung merapi
medannya seperti serasa di luarnegri. lebih tepatnya untuk shuting film horor.
Nah, tepat esoknya,  setelah kami pulang terdengar kabar bahwa salah seorang pendaki terpeleset dan masuk ke kawah merapi dan dinyatakan meninggal. Kabar yang begitu mengejutkann dan saya turun berduka cita. Semoga arwah korban diterima disisi Tuhan dan diampuni dosa-dosanya.  Amin. Pesan saya untuk temen-temen semua baik pendaki ataupun pemula agar selalu hati-hati disetiap langkah, apapun itu. Karena   tak ada yang bisa mengalahkan kekuasaan Tuhan di alam.
.
gunung merapi
Alhamdulillah, akhirnya sampai diatas walaupun ndak ke puncak
.

1 komentar: