gunung baluran dan. africa van java |
Perlombaan birdwaching di mulai. Saya dan tim saya, mas Munir dan Upil
eh Novi mulai menelusuri track perlombaan. Berharap kami mampu mendapat data yang
banyak di savanna, kami memilih savanna bekol sebagai track pertama kami yang
merupakan icon afrika van Java-nya TN. baluran.
Ternyata,
banyak sekali para peserta lain yang memilih jalur savanna sebagai jalur
pertama yang dilalui. Wah rasanya semakin mudah saja kami mendeteksi
burung-burung yang berkeliaran. Tinggal pasang kuping yang tajam dan mata yang
selalu standby kearah mana saja, kita langsung dapat data burung yang lagi
bertengger. Hehehe.
mencari sasaran di savana bekol bersama binokuler |
Memang sih
kalau dibandingin alat penunjang kita
dengan peserta lain, waduh kalau besar. Ada yang bawa monokuler yang
panjang-panjang ditambah DSLR dengan lensa tele yang panjang. Sedangkan kita,
boro-boro lensa tele, kamera aja Cuma kamera digital dengan 6.2 MP dan optical
zooming 3x. jiah. Kalaupun kita mau
lihat burung yang bertengger di jarak jauh, ya pake binokuler yang optical
zooming juga ndak gedhe-gedhe amat dan itupun masih sangat kecil objek yang
terlihat. Dan kalaupun ingin memfotonya sekalian, yang pake kamera digital yang
ujung lensanya disambungin ke binokuler. Alhasil, gambarnya semakin ilang.
identifikasi sasaran yang ditangkap (kok fotonya kayak saya lagi dihukum ) |
Dari savanna
bekol perjalanan lanjut ke pantai Bama. Ditengah perjalanan itu kami melewati
sumber manting sebagai sumber air minum untuk satwa disana. Perpindahan dari savanna ke pantai, membuat vegetasinya
berubah juga. Tanah yang mulai berpasir dan pohon yang mulai rimbun (beda dengan
pohon yang ada di savanna) dan udara yang semakin sejuk.
Sepanjang
perjalanan itu (perpindahan vegetasi savanna ke pantai) saya di kejutkan oleh
monyet-monyet yang duduk berjejeran di pohon-pohon yang roboh.
salah satu track ke pantai bawa (menju sumber manting) |
dari medan tanah, masuk hutan tapi berpasir. dari sini monyetnya mulai keluar |
Monyet disana hidup liar tanpa
pengaman dan tertunya dari yang kecil sampe yang guedhe. Lucu sih tapi saya
takut juga. Apalagi melihat mereka tiba-tiba ganas ketika bertengkat dengan
monyet lain. Duh mengerikan.
Setelah setengah jam menelusuri hutan
monyet, Saya senang ketika melihat papan yang bertulis “anda memasuki kawasan
pantai Bama”. Hore.. nyampe pantai bama juga. Berharap juga dipantai tak ada
monyet-monyet ini.
Pemandangan kini berubah menjadi
pantai. Sama seperti umumnya pantai sih. Pantai yang bening, lautnya sedikit
biru, pasirnya putih, hutan mangruf. Tapi satu lagi yang tak ketinggalan,
monyetnya juga makin tambah banyak.
Jiahh.
Ketika itu saya ingin mengambil minum
dari tas ransel saya. Sambil jalan, saya memutar balik tas. Sebelum saya benar-benar selesai memutarnya, seekor
monyet agak gedhe melompat kearah tas saya. Saya kaget plus ketakutan dan akhirnya saya lari
tunggang-tungging. Begitu juga monyet itu mengejar saya.( Help me..)
Namanya juga lagi kena panicattack,
yang akhirnya saya lemparkan tas saya kekanan dan berlari meninggalkannya. Cara
ini cukup berhasil menghentikan monyet itu mengejar saya. Tapi
buruknya, dia berlari menghampiri tas saya dan mulai mengobrak-abriknya.
Oh No.. jangan tasku monyet.
welcome to pantai bama. tuh monyetnya nongol dua |
sederatan pantai di sekitar pantai bama mendeteksi burung air |
0 komentar:
Posting Komentar