Siapa yang sudah pernah mampir ke Tugu Pahlawan
Surabaya?? Saya rasa meskipun
teman-teman tinggal di Jawa Timur tapi masih banyak yang belum pernah masuk
kan.?? kecuali yang rumahnya memang di Surabaya, saya ndak mau
komentar. Saya aja juga baru-baru ini , hehe..
Konon katanya,
Tugu sebagai iconnya Surabaya yang bahkan tercantum di logo Jawa Timur, Jer
Basuki Mawa Bea itu, merupakan saksi bisu perjuangan arek-arek Surabaya merebut
kemerdekaan Indonesia dari tangan sekutu. Terutama peristiwa di hotel yamato
serta penembakan A.W.S. Mallaby Yang akhirnya di jadikanlah hari pahlawan pada
tanggal 10 november. Hayo, Inget ndak
pelajaran itu??
![]() |
patung-patung pahlawan sebagai pengingat perjuangan |
Nah, kira-kira
tugu yang melegenda itu menyimpan misteri apa sih di dalamnya? (kok jadi kayak
acara di TV gini). Banyak info yang bisa di dapat dari internet tentang tugu pahlawan.
Diantaranya mengenahi museum serta
diorama yang menceritakan perjuangan arek-arek Surabaya merebut kembali
Indonesia. Ada juga Beberapa acara di televisi pernah menayangkan hal-hal yang
berbau “halus” di area sekitar tugu pahlawan. Wow.
Tiga tahun saya hidup di Surabaya, rasanya
kurang afdol jika belum pernah kesana. Nah,
Alhamdullillah, Beberapa waktu yang lalu saya ditemani mbak faisa
menyempatkan berkunjung ke Tugu Pahalawan. Oonnya, Kami berangkat dengan sepeda
motor disiang hari bolong, bisa dipastikan tepat untuk membakar kepala. Apalagi
Surabaya sangat terkenal panasnya. Dilalah,
baru tiba di tempat parkir, Petugasnya berkata kawasan akan tutup satu jam lagi lagi.
Lho… ??
Awal memasuki tugu pahlawan, kita akan disambut oleh patung Bung Karno dan Bung hatta yang sedang membacakan proklamasi. Dibelakangnya dihiasi dengan pilar-pilar yang didesain rusak dengan kata-kata provocative tentang perjuangan. (wow, suasana semangatnya sudah terasa di awal). Setelah itu barulah tehampar lapangan luas dengan tugu pahalawan dan gedung bank Indonesia di belakangnya. Nah, di sisi kanan dan kiri terdapat jalan berpaving dan bangku-bangku yang ditutupi pohon yang merambat. Aduh saya bingung mengatakannya. Tapi menurut saya mirip haltenya bus transjogja. Tak lupa juga beberapa taman (dibalik bangku-bangku itu) dengan beberapa patung pahlawan. biasanya sih banyak anak pacaran disana .
Dibelakang tugu pahlawan terdapat piramida yang yang hanya tampak dua pertiga bagian. Konon katanya piramida ini didesain demikian agar tidak lebih tinggi dari tugu pahlawan dan tetap menjadi icon utama. Nah cari-mencari. Ternyata Pyramida tersebut merupakan atap dari museumnya. Untuk masuk ke museum, para pengunjung dikenai tariff 5000 per orang. Untuk siswa atau mahasiswa gratis masuk asalkan menunjukan kartu siswa atau KTM.
![]() |
replika perjuangan merebut kembali kemerdekaan |
Ada apa di dalam
museum??
Museum ini
dibuat masuk kedalam tanah dengan bangunan dua lantai. Lantai pertama isinya tentang lukisan-lukisan
perjuangan, foto-foto para tokoh yang ikut berjuang, patung replika pada jaman perjuangan,
naskah pidato bung Tomo, bioskop 2D tentang perjuangan. Sedangkan di lantai dua
berisi dua ruangan diorama yang masing-masing berisi empat, senjata-senjata
bersejarah yang digunakan diantaranya senapan, belati, keris, bahkan ketapel, dan beberapa foto-foto bersejarah seperti peristiwa di hotel yamato.
![]() |
suasana di dalam museum |
Saya tak tahu
kenapa, tapi ketika memasuki ruang museum rasanya semangat kobar para pejuang
seperti masuk kedalam tubuh, ditambah lagi sampai ada senjata-sejata yang
tentunya saksi bisu tumpah darah di Surabaya. Sedikitnya merinding juga sih. Tapi dengan melihat secara langsung kita jadi
paham betapa besar perjuangan para pahlawan. Bukan hanya harta, tapi jiwa raga
pun rela, demi kita yang sekarang. Bahkan
dibelakang tepat Tugu pahlawan terdapat monument yang bertulis disini
bersemayam pahlawan tak di kenal. Wow..
begitu besar perjuangan mereka.
![]() |
diorama peristiwa hotel yamato |
Dan sekarang yang
bisa kita lakukan adalah mendoakan para pahlawan yang telah gugur, semoga
mereka mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan dan meneruskan perjuangan
mereka. Untuk Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar