Air Terjun Nglirip & Sumber Krawak Tuban

 

Masih dalam rangka lebaran 2025, kebetulan aja ada hari libur di hari Jumat, dan juga sudah ditagih  Azka tanggal 18 April mau main kesana jadilah saya main ke Bojonegoro. Naik kereta komuter dari St. Wonokromo ke St. Pasar Turi kemudian dilanjut kreta Blorasuro turun di St Sumberrejo. Tapi ternyata mbak Ica belum pulang dari kantor akhirnya saya turun St. Babat dan dilanjut naik sepeda motor menuju rumah mbak ica di Bojonegoro. Sampai di rumah mbak Ica jam sepuluh malam.

Well, kemana kita esoknya? Dua tahun lalu, kami main ke Gua Negrong yang memang tidak jauh dari rumah mbak ica, tinggal nyebrang jembatan Kare, masuk Kab. Tuban dan belok belok gang, sampailah ke Gua Ngerong, Gua yang mengalirkan air yang jenih dan disakralkan tapi masyarakat sekitar boleh memanfaatkan airnya.

Kali ini kami mlipir radha-radha jauh ke Air terjun Nglirip dan Sumber mata air Krawak. Salah Satu Air Terjun yang dibanggakan warga Tuban dan salah satu sumber mata air penyumbangnya, Krawak. Tepat pertama yang kami kunjungi adalah Air terjun Nglirip, yang seharusnya airnya jatuh ke kolam yang warnanya biru dibawahnya. Tapi karena waktu itu musim hujan, jadi kolam dibawahnya berwarna coklat. Sejujurnya, Air Terjun nglirip ini radha bahaya ya kalau digunakan untuk ciblon karena licin dan mungkin saja kolam dibawahnya dalam banget. Kalau saya boleh deskripsikan, air terjun ini adalah grojokan aliran sungai diatasnya yang terjun dari ketinggian 25m yang jatuh ke kolam yang dipenuhi oleh batuan kapur sehingga menimbulkan warna biru turquoise, seharusnya. Ya wes ndak papa, yang penting sudah pernah kesana.

Lanjut dari Air Terjun Nglirip, kami pergi ke Sumber Mata Air Krawak yang kurang lebih lima menit saja. Terletak di tengah-tengah hutan lindung dan berada di pegunungan kapur utara jawa, membuat mata air Krawak masih terlidungi kejernihan airnya. Bersebalahan dengan mata air itu (hanya di sekat batuan kapur sebagai pemisah) terdapat aliran sungai yang mengalir menuju Air terjun Nglirip sebelumnya. Melihat airnya yang jenih dan ada tiga orang sedang berenang, Azka rasanya pingin langsung ciblon saja, oww tak ketinggalan saya juga dunk, lihat air langsung pingin slulup saja. Karena Krawak berada di pegunungan kapur Utara yang mana memiliki batuan yang mengandung kapur sehingga bentuk batuannya tajem-tajem dan tidak tumpul. Serius, kalau kesandung kaki landep banget. Berbeda dengan tipe batuan yang berada di jawa bagian selatan yang lebih membentuk batuan kali yang lebih lembut permukaannya. Tapi ya.. liat airnya yang jenih banget tidak menurunkan semangat saya buat slulup. Hehehe.. semangat mengeksplore tempat baru.

   


 
 
 
  

 
 
  

 

















 








0 komentar:

Posting Komentar