Mengunjungi kebun kopi de_karanganjar dan Candi Penataran di Blitar merupakan menutup liburan tahun 2024. Ya... liburan kali ini tak perlu jauh-jauh dari Tulungagung, perjalanan kami kurang lebih 1.5 jam ke kota sebelah via jembatan ngujang 2. 

Sebagai pecinta kopi, kebun kopi de_karanganjar ini menjadi wishlist yang sudah masuk ke daftar tempat 2024 sekaligus mampir ke komplek candi terluas di Jawa Timur yakni Candi penataran. Karena kedua tempat tersebut hanya berjarak 2km ato 10 mnit saja, jadi sekali jalan dua tiga   tempat terkunjungi. 

Tempat pertama yang kami tuju adalah kebun kopi yang sekaligus kami bisa makan siang disana karena waktu sudah masuk jam makan siang. 

Terletak di lereng gunung Kelud yang memiliki ketinggian 490-650 mdpl membuat suasananya sangat sejuk dan dingin. Pas banget untuk budidaya kopi. tiket masuknya 25.000 tapi itupun sekalian voucher yang bisa di gunakan untuk membayar makan di cafenya, ato naik ATP.  Saya sarankan temen-temen beli makan di cafenya karena seperti memanfaatkan voucher maksimal mungkin. 

Untuk sekedar sejarah Kebun kopi yang berlokasi di Karanganyar ini berdiri pada tahun 1874. dan dikelola oleh pihak Belanda yang saat itu tengah menjajah tanah air. Hingga pada tahun 1957 atau tepatnya 12 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno mengubah aset-aset yang dikelola oleh pihak asing menjadi aset milik negara. Pada tahun 1960, pengelolaan kebun kopi ini diserahkan kepada PT Harta Mulia yang didirikan oleh Denny Roeshadi, sebagai veteran perang, dan saat ini telah turun tiga generasi. 

Ada apa aja di dalam kebun kopi ini?? yang pasti pohin kopi yang banyak ya.Tapi generasi ketiga ini mengubah kebun kopi ini menjadi tempat wisata yang ramah untuk pengunjung dan anak-anak. di dalam area ini ada bangunan bangunan klasik dari jaman belanda yang dirubah menjadi cafe dan museum ato foto studio. Harga di cafenya cukup terjangkau mulai 13 ribu dengan rasa yang haucekkk. sedangkan untuk museumnya menyimpan koleksi benda benda klasik jawa seperti gamelan dan keris. oww iya.,, ada penyewaan ATP untik keliling kebun kopi dan Jeep untuk rute yang lebih jauh.. spesialnya lagi pengelola cafenya adalah Bule asli, bahkan waltu kami kesana waitersnya mbak mbak bulr cantik. Tambahan penilaian pribadiMengunjungi kebun kopi de_karanganjar dan Candi Penataran di Blitar merupakan menutup liburan tahun 2024. Ya... liburan kali ini tak perlu jauh-jauh dari Tulungagung, perjalanan kami kurang lebih 1.5 jam ke kota sebelah via jembatan ngujang 2. 
Sebagai pecinta kopi, kebun kopi de_karanganjar ini menjadi wishlist yang sudah masuk ke daftar tempat 2024 sekaligus mampir ke komplek candi terluas di Jawa Timur yakni Candi penataran. Karena kedua tempat tersebut hanya berjarak 2km ato 10 mnit saja, jadi sekali jalan dua tiga   tempat terkunjungi. 

Tempat pertama yang kami tuju adalah kebun kopi yang sekaligus kami bisa makan siang disana karena waktu sudah masuk jam makan siang. 

Terletak di lereng gunung Kelud yang memiliki ketinggian 490-650 mdpl membuat suasananya sangat sejuk dan dingin. Pas banget untuk budidaya kopi. tiket masuknya 25.000 tapi itupun sekalian voucher yang bisa di gunakan untuk membayar makan di cafenya, ato naik ATP.  Saya sarankan temen-temen beli makan di cafenya karena seperti memanfaatkan voucher maksimal mungkin. 
untik sekedar sejarah Kebun kopi yang berlokasi di Karanganyar ini berdiri pada tahun 1874. dan dikelola oleh pihak Belanda yang saat itu tengah menjajah tanah air. Hingga pada tahun 1957 atau tepatnya 12 tahun setelah kemerdekaan Indonesia, Presiden Soekarno mengubah aset-aset yang dikelola oleh pihak asing menjadi aset milik negara. Pada tahun 1960, pengelolaan kebun kopi ini diserahkan kepada PT Harta Mulia yang didirikan oleh Denny Roeshadi, sebagai veteran perang, dan saat ini telah turun tiga generasi. 
Ada apa aja di dalam kebun kopi ini?? yang pasti pohin kopi yang banyak ya.Tapi generasi ketiga ini mengubah kebun kopi ini menjadi tempat wisata yang ramah untuk pengunjung dan anak-anak. di dalam area ini ada bangunan bangunan klasik dari jaman belanda yang dirubah menjadi cafe dan museum ato foto studio. Harga di cafenya cukup terjangkau mulai 13 ribu dengan rasa yang haucekkk. sedangkan untuk museumnya menyimpan koleksi benda benda klasik jawa seperti gamelan dan keris. oww iya.,, ada penyewaan ATP untik keliling kebun kopi dan Jeep untuk rute yang lebih jauh.. spesialnya lagi pengelola cafenya adalah Bule asli, bahkan waltu kami kesana waitersnya mbak mbak bulr cantik. Tambahan penilaian pribadi Carbonaranya bintang 5 dengan harga 35 ribu. 










Tempat kedua yang kami kunjungi adalah komplek candi terbesar di Jawa Timur yakni Candi Penataran. Ya.. Candi penataran atau nama lainnya candi Palah merupakan candi bercorak Hindu Siwatis yang diperkirakan  dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415. Berada diketinggian 450mdpl suasana di candi ini sangat sejuk. 
Seperti pada umumnya tempat suci agama hindu, awal masuk candi ini akan di sambut dua patung Dwarapala yang besar di depan kemudian masuk ke Bale agung diusul ke candi Candi Candra Sengkala berangka tahun 1291 Saka atau 1369 Masehi. 

Memasuki halaman kedua dari Candi Penataran, terdapat dua buah arca Dwarapala dalam ukuran yang lebih kecil dibanding Dwarapala pintu masuk candi. Seperti pada arca Dwarapala di pintu masuk, Dwarapala ini pun pada lapik arcanya juga terpahat angka tahun, tertulis tahun 1214 Saka atau 1319 Masehi. 

Pada halaman ketiga ini terdapat bangunan candi induk yang terdiri dari tiga teras tersusun dengan tinggi 7,19 meter. Pada masing-masing sisi tangga terdapat dua arca mahakala, yang pada lapiknya terdapat angka tahun 1269 Saka atau 1347 M.
Nama candi palah diambil Prasasti Palah adalah prasasti yang dibuat oleh Raja Srengga dan ditemukan di halaman candi Penataran berangka tahun 1119 Saka atau 1197 Masehi. 
dibagian komplek ini terdapat kolam yqng sekarang diisi ikan ikan besar. Menurut spekulasi Inno sendiri ya.. kemungkinan kolam tersebut digunakan untuk melukat





















 








Selamat menjelajah pantai di Tulungagung via Jalur Pantai Selatan (JLS). Ulalala..

Salah Satu Pesona Tulungagung adalah pantainya. Dulu.. jaman saya kecil, mungkin Popoh merupakan pantai yang paling banyak dikunjungi. Mungkin kalau mau pantai yang berpasir putih kita larinya ke Pasir putih Trenggalek. Ketika saya SMA, saya baru mengenal pantai yang lain selain deratan pantai popoh. Ada pantai Sanggar, Alur, Patuk Gebang karena salah satu kegiatan pecinta alam kami adalah di pantai tersebut. Kemudian ketika kuliah saya mengexplore pantai di ujung paling timur tulungagung yakni Pantai Molang.  Itupun semua pantai yang saya sebutkan masih memiliki akses yang luar biasa menantang. Apalagi pantai Sanggar dan Alur yang jalannya kami harus jalan kaki naik turun bukit melewati hutan.

JLS pertama kali adalah arah ke pantai Gemah Kebo ireng. Di sisi barat  pantai Gemah tersebut  merupakan pantai klatak yakni  satu satunya desa nelayan yang berada di perbatasan paling barat Kabupaten Tulungagung. Itupun kata temen saya akses menuju klatak juga luar biasa menantang. Tapi setelah adanya JLS akses menuju kesana semakin lebih mudah. Minusnya.. BAnyak hutan yang mulai hilang.

JLS yang terbaru menyambungkan antara kab Blitar dengan Tulungagung. Kali ini yang telah tersambung adalah JLS dari Pantai molang sampai Pantai Sine. Alhamdulilah sekarang akses menuju pantai pantai yang cantik tersebut sudah lebih mudah, dan lebih cantik dari JLS Gemah. Minusnya hutannya mulai hilang lagi. Ini kemarin ceritanya  saya dan uklud mencoba JLS yang baru ini sambil hunting foto di Pantai Dlodo