|
pantai coro |
Minggu kemarin, tepatnya tanggal 13 oktober 2013, dua hari sebelum hari raya Idhul adha, saya dan sahabat saya Ulfa, menyempatkan diri untuk pulang kampung (karena sama-sama sedang menempuh kuliah).
Setelah memberanikan diri, hari Sabtunya pulang ke Tulungagung dari Surabaya naik sepeda motor sendiri dengan kondisi kena cacar air dan nyasar satu jam, Akhirnya pukul satu siang saya sampai di kota tercinta. Ah.. leganya.
Minggu pagi, saya menjemput Ulfa di rumahnya. (kebetulah rumah kami cuma berjarak empat rumah) yang memang saat itu sangat mendadak tanpa ada kabar sebelumnya. Sontak, si Ulfa malah jingkrak-jingkrak kegirangan karena saya tawari main ke pantai. Karena saat itu saya sedang ada motor, tidak saya sia-siain donk kesempatan buat dolan.
Dan sekitar pukul sepuluh siang,(yang matahari hampir terik-teriknya) kami memutuskan untuk memilih pantai Coro sebagai tempat tujuan kita.
|
jalan setapak yang harus kami lalui |
Perjalanan kami memakan waktu sekitar satu jam dari rumah kami. Rute dan arah ke pantai coro sebenarnya sama dengan ke Pantai Popoh. Bahkan pantai coro merupakan satu komplek dengan pantai Popoh yang memang jarang sekali orang mengunjungi pantai ini. Mungkin karena aksesnya yang sulit dan konon pantai coro dulu merupakan pantai pribadi yang baru dibuka untuk umum akhir-akhir ini.
Kami memilih rute umum, yakni melewati campurdarat (tempat tambang marmer) kemudian naik bukit dan masuk post pembayaran pantai popoh, barulah kami memilih jalur ke arah reco sewu. nah disinilah kami harus turun dari motor dan mulai berjalan menuju pantai coro.
|
pemandangan laut bebas ketika jalan kaki |
Mungkin untuk para pelancong awal yang belum tahu pantai coro bisa bertanya pada penduduk sekitar karena memang tidak ada tanda atau arah menuju pantai ini.Jalannyapun masih berupa makadam dan setapak yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan. Dan kami harus naik turun tiga bukit yang ditanami pohon jati dan ladang penduduk. Di sekitar bukit itu banyak sekali ditumbuhi pisang byar dan ruput ilalang Dan sesekali jalan, kita bisa melihat pemandangan laut bebas yang sangat menawan. Setelah satu jam kami berjalan naik turun melewati bukit itu, sampailah kita di lokasi kejadian. Eh.. lokasi tujuan, Pantai coro.. Hore...^_^.
|
kombinasi pasir putih dan karang |
Pantai coro merupakan salah satu pantai yang memiliki pasir putih diantara belasan pantai pasir putih lainnya di Kabupaten Tulungagung. Pantai ini sudah dibuka untuk umum, namun masih belum ramai dikunjungi. Pantai ini memiliki panjang sekitar 400m yang dihimpit oleh bukit karang di barat dan timurnya dan menghadap ke pantai selatan sehingga memiliki ombak yang besar. Disekitar pantai inipun pemandangannya masih bukit-bukit ladang penduduk dan tidak ada sama sekali pedagang makanan dan minuman disini. Mmm.. serasa pantai pribadi. saat itu pula hanya saya, ulfa dan lima orang yang sedang main dipantai itu.
|
batu karang akan menghiasi pantai ketika surut |
Pemandangan lain akan nampak ketika diatas jam dua belas siang dimana air laut akan surut. Pasir putihnya akan dipercantik dengan batuan karang yang nampak. Bahkan saya bisa berburu ikan-ikan kecil yang warna-warni diantara karan-karang. (imut nya). Jika kalian beruntung beberapa bangau laut akan nampak mendarat diantara karang-karang ini untuk mencari ikan.
|
bangau mencari ikan. hayo.. bisa nemuin gambarnya ndak?? |
Sebenarnya pantai ini memiliki potensi wisata yang cukup tinggi untuk icon kab. Tulungagung. Namun saya berharap pengelolaannyapun juga harus benar dan tidak merusak lingkungan. So,,.. jaga terus kecantikan Bumi pertiwi ya.
|
mengejar ombak |
|
santai sejenak |
|
sudut lain pantai ini |
|
narsis dulu yukkss.... |
|
free with sand and air
|
0 komentar:
Posting Komentar